Selasa, 08 Februari 2011

DYNAMIC CONE PENETROMETER


 I.                   Pendahuluan

Pengujian dengan alat Dynamic Cone Penetrometer (DCP) ini pada dasarnya sama dengan cone penetrometer (CP) yaitu sama-sama mencari nilai CBR dari suatu lapisan tanah langsung di lapangan. Hanya saja pada alat Cone Penetrometer dilengakapi dengan poving ring dan arloji pembacaan, sedangkan pada alat Dynamic Cone Penetrometer adalah melalui ukuran(satuan) dengan menggunakan mistar.

Percobaan dengan alat cone penetrometer digunakan untuk mengetahui CBR tanah asli. Sedangkan percobaan alat dengan DCP ini hanya untuk mendapat kekuatan tanah timbunan pada pembuatan badan jalan, alat ini dipakai pada pekerjaan tanah karena mudah dipindahkan ke semua titik yang diperlukan tetapi letak lapisan yang diperiksa tidak sedalam pemeriksaan tanah dengan alat sondir.

Hasil yang diperoleh pada percobaan ini dapat dihubungkan dengan nilai CBR (perbandingan antara beban penetrasi suatu lapisan tanah atau perkerasan terhadap beban standart dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama)







II.                Tujuan Percobaan


Percobaan ini dilakukan untuk menentukan nilai CBR langsung dilapangan pada kedalaman tertentu dengan menggunakan alat dynamic cone penetrometer.


III.             Peralatan

Peralatan yang digunakan pada percobaan ini adalah:

a.       Dynamic Cone Penetrometer
- batang alat dengan tinggi

b.      Perlengkapan alat menggali: cangkul, sendok
c.       Mistar untuk mengukur kedalaman masuknya alat (penetrasi)



IV.             Prosedur Pelaksanaan

a.       Areal yang akan diperiksa dari rumput dan diratakan, usahakan untuk mendapatkan tanah asli jangan sampai terganggu.
b.      Periksa sambungan DCP dan kencangkan.
c.       Tempatkan ujung DCP pada permukaan tanah dalam keadaan tegak lurus.
d.      Baca mistar berapa kedalaman masuknya alat dari muka tanah.
e.       Angkat palu pada ketinggian maksimum. Kemudian lepaskan sehingga jatuh bebas. Baca dengan mistar berapa kedalamannya.
f.       Lakukan pemukulan sampai penetrasi 90 cm atau 30X tumbuhan.



V.                Perhitungan dan Grafik

A.                                                                                              Perhitungan
Proses perhitungannya adalah:
-          Menghitung besar penetrasi tiap tumbuhan
-          Menentukan CBR yang diperoleh yaitu dengan melihat grafik CBR standard.

  1. Grafik
Proses pembuatan grafiknya:
-          Buat koordinat titik sesuai dengan jumlah tumbuhan kumulatif pada arah horizontal dan kedalaman penetrasi pada arah tersebut.
-          Hubungkan titik-titik tersebut pada grafik sehingga akan membentuk arah garis lurus yang memiliki keseluruhan titik-titik tersebut.
-          Bandingkan dengan grafik CBR standar sehingga didapat harga CBR.

VI.             Aplikasi
a.       Untuk merencanakan tebal perkerasan jalan raya.
b.      Untuk menilai kekuatan tanah dasar (eub grade) pada tanah bagi pembuatan perkerasan.
c.       Untuk mengetahui kadar air yang mungkin terjadi setelah perkerasan selesai dibuat.



VII.          Kesimpulan
Dari percobaan di atas dapat ditarik kesimpulan:
a.       Dynamic Cone Penetrometer merupakan alat yang sederhana dalam pengoprasiannya untuk mendapatkan harga CBR.
b.      Dari Dynamic Cone Penetrometer ini dapat diketahui nilai CBR langsung lapangan melalui grafik standar yang ada.
c.       Dari percobaan ini harga CBR yang diperoleh: 21,48%

Aplikasi
            Perencanaan tebal perkerasan adalah dasar dalam menentukan tebal perkerasan lentur yang dibutuhkan untuk suatu jalan raya. Pada perkerasan jalan perlu diperhatikan kekuatannnya dalam memikul kendaraan-kendaraan yang memakai perkerasan jalan tersebut. Dan juga pengaruh dari gesekan roda-roda kendaraan tersebut serta pengaruh air dan hujan.
            Bagian perkerasan jalan umumnya meliputi: lapisan fondasi bawah (rub base came), lapisan fondasi (base came) dan lapisan permukaan (surface came).
  1. Daya dukung tanah dasar (DDT).
Daya dukung tanah dasar ditetapkan berdasarkan grafik korelasi. Dengan diperolehnya harga CBR, maka dengan dihubungkan dengan grafik tersebut maka akan diperoleh DDT.
  1. Lapisan fondasi bawah
Fungsi lapisan fondasi ini adalah antara lain:
-          Sebagai bagian dari kontsruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda.
-          Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapisan fondasi, dst.

Sehubungan dengan terlalu lemahnya daya dukung tanah dasar terhadap roda-roda alat-alat besar atau karena kondisi lapangan yang memaksa harus segera menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca. Bermacam-macam tipe tanah setempat (CBR ≥ 20%, PI ≤ 10%) yang relatif lebih baik dari tanah dasar dapat digunakan sebagai bahan fondasi tanah.
  1. Lapisan fondasi
Bahan alam/bahan setempat (CBR ≥ 50%, PI ≤ 4%) dapat digunakan sebagai bahan lapis fondasi antara lain: batu pecah, kerikil pecah dan etabilitas tanah dengan semen atau kapur.
  1. Lapisan permukaan
Bahan untuk lapisan permukaan pada umumnya sama dengan untuk lapis fondasi dengan persyaratan yang lebih tinggi.
Maka, nilai CBR digunakan untuk menilai kekuatan yang juga dipakai dasar untuk penentuan tebal lapisan dari suatu perkerasan.

Contoh perhitungan:
a.       Untuk 0 tumbuhan, pembacaan mistar 100 cm, penetrasi 0 cm.
b.      Untuk 1 tumbuhan, pembacaan mistar 99,4 cm, penetrasi (100 – 99,4) = 0,6 cm.
c.       Untuk 2 tumbuhan, pembacaan mistar 98,5 cm, penetrasi (100 – 98,5) = 1,5 cm.
d.      Untuk 3 tumbuhan, pembacaan mistar 97,7 cm, penetrasi (100 – 97,7) = 2,3 cm.
e.       Untuk 4 tumbuhan, pembacaan mistar 96,5 cm, penetrasi (100 – 96,5) = 3,5 cm.


5 komentar:

Muhammad Irfan mengatakan...

permisi,maaf pak.
ada yang saya ingin tanyakan tentang korelasi sondir dengan DCP.
sedikit bersifat privasi dan ingin berkonsultasi.
boleh minta email nya pak ?

terima kasih sebelum nya :)

Nurjaya Citra Mandiri mengatakan...

Maaf mas permisi saya numpang iklan.

saya sonson hardianto dari CV. Nurjaya Citra Mandiri
suplier alat laboratorium sipil dan jasa pelatihan

info : 081222491205
email : nurjayacitramandiri@yahoo.com

Terima Kasih

Unknown mengatakan...

salam kenal bos
www.peralatansipilbandungcom.com

Unknown mengatakan...

Salam kenal pak...
Berapa Tebal urpil yang harus kita timbun berdasarkan perhitungan tersebut?

Unknown mengatakan...

Salah kenal pak
Untuk pengujian di lapangan lebih baik kita menggunakan DCP atau CP pak?
Karena kedua kan sama2 untuk pengujian perkerasan jalan
Terima kasih

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates